TOKYO - Perjuangan pengusaha Indonesia yang ada di Jepang memang tidak mudah. Apalagi di dunia pertanian yang harus sempurna. Panen sayur, dipilah dan ditata dengan baik, dibungkus baik, lalu dijual ke Japan Agriculture atau ke masyarakat Jepang, bukan satu proses yang mudah. Bahkan ada yang terpaksa harus membayar denda 900.000 yen tanda permintaan maaf sayur yang dipasok tidak baik.

"Saya pernah merasakan hal ini. Kenshusei (pemagang) Indonesia di perusahaan saya pernah mengerjakan barang furio (rusak). Akibatnya   harus membayar denda sekitar 900.000 yen atau sekitar 90 jutaan rupiah. Setelah diselidiki para kenshusei ini sehabis kerja, bukannya istirahat, tapi sering begadang sampai subuh. Jelas saja besoknya kerja pasti tidak bisa konsentrasi, dan juga sering kedapatan sambil kerja tidur. Dan yang paling menjengkelkan kenshusei yang lain membela kawan mereka yang tidur itu," papar James Patabuga, seorang pimpinan perusahaan Jepang miliknya bersama istrinya, Takahashi, di Ibaraki dekat Tokyo, mengungkapkan khusus kepada Tribunnews.com malam ini (23/6/2014).

Kalau sudah kena denda tersebut, James merasa pusing sekali, "Mau kita denda balik ke kenshusei kita orang Indonesia, gak tega, mau bawa uang berapa dia nanti pulang ke Indonesia. Terpaksa saya dan isteri yang membayar denda itu," tekannya lagi.

Tetapi setelah dijelaskan hal-hal itu kepada kenshusei Indonesia dan agar tidak terulang lagi, maka syarat kerja sekarang diganti, "Kalau kelihatan mereka melakukan hal tidak benar, pemagang itu harus diliburkan beberapa hari. Ya sampai kita lihat situasi kondisi dia. Mestinya dia mengerti dong kalau diliburkan pasti ada salah. Kalau libur tentu saja tidak dapat uang apa pun," tambahnya.

Uang honor per jam di daerah Ibaraki menurutnya sekitar 713 yen per jam. James telah melakukan kerja pertanian khususnya sayur-sayuran ini sejak enam tahun lalu. Sebelumnya dia pernah di Nagoya. Di Jepang sudah di tahun ke-15, "Saya masih WNI sampai saat ini. Pakai nama belakang takahashi karena isteri saya bernama Takahashi," paparnya lagi.

Para pemagang Indonesia, menurutnya, kadang masih kayak anak-anak, masih suka main-main, "Tetapi kerja bagus sekali dan orang Jepang pun banyak yang memuji pemagang Indonesia masih lebih baik dibandingkan dari China dan Vietnam."

Dalam kesehariannya, James juga mengakui sering menasehati para pemagang Indonesia agar meniru cara kerja orang Jepang, "Semua yang baik silakan tiru. Jangan tiru yang jelek seperti Pachinko atau judi ya. Itu selalu nasehat saya kepada mereka."

Source : TRIBUNNEWS.COM

Post a Comment Blogger

 
Top